Rabu, 13 Maret 2019

Berharap pada Tuhan (Kamis, 14 Maret 2019)


Berharap pada Tuhan
Kamis, 14 Maret 2019


T.Est. 4 : 10a. 10c – 12. 17 – 19
Mat. 7 : 7 – 12 


Kitab tambahan Ester dalam bacaan pertama hari ini menampilkan kepada kita doa penuh kepasrahan Ester kepada Tuhan. Ketika bahaya maut menyerang dirinya, Ester menyadari bahwa satu-satunya tempat perlindungan dan sumber keselamatannya hanya Allah. “Tolonglah aku yang seorang diri ini. Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, sebab bahaya maut mendekati aku.” Rumusan doa ini diulang kembali oleh Ester pada bagian akhir perikop ini. Sesuatu yang disebut ulang dalam Kitab Suci menunjukkan bahwa hal itu sangat penting. Dalam teks ini, pengulangan ini menunjukkan kemendesakkan dan kesadaran Ester bahwa satu-satunya yang bisa menyelamatkan hidupnya saat itu hanyalah Allah.

Dari Ester kita belajar untuk menaruh harapan pada Tuhan, untuk tidak cepat putus asa, untuk tidak mudah menjadi kecut dan takut di hadapan bahaya. Ester memohon kepada Tuhan, ‘Berikanlah kepadaku keberanian, ya Raja para allah dan penguasa sekalian kuasa.’ Ester memohon keberanian yang bersumber dari Allah sendiri. Saya teringat, satu novelis populer Brasil, Paulo Coelho, yang mendefenisikan keberanian sebagai rasa takut yang tengah memanjatkan doa-doa. Novelis yang selalu berinspirasikan tema-tema Kitab Suci dalam karyanya ini, menggemakan kembali keyakinan Ester ini, bahwa sebagai umat beriman, keberanian dan kekuatan kita mesti bersumber dari Allah.

Sementara dalam bacaan Injil, penginjli Matius menampilkan potongan khotbah Yesus di bukit. Dalam pengajaranNya kali ini, Yesus menjanjikan kita bahwa, ‘setiap orang yang meminta akan menerima, setiap orang yang mencari akan mendapat, setiap orang yang mengetok, baginya pintu akan dibukakan.’ Janji Yesus ini, hendak meneguhkan kembali contoh yang telah diperlihatkan Ratu Ester hari ini untuk senantiasa datang kepada Tuhan. Kalau ada persoalan dalam hidup, mohonlah bantuan Tuhan. Seperti dahulu, Tuhan mendengarkan doa-doa Ester dan menyelamatkannya dari bahaya maut, Tuhan yang sama ini, juga akan dengan sukacita mendengarkan dan mengabulkan doa-doa kita, seturut rencanaNya sendiri.

Selain memberi janji, Yesus mengulang kembali inti ajaran hukum Taurat dan para nabi, yakni ‘segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang lain perbuat padamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.’ Ini adalah prinsip timbal balik: kalau kita menabur yang baik, maka kita juga akan menuai yang baik. Saya kira, ini juga berarti: kalau kita setia meminta bantuan kepada Tuhan, maka kita juga tidak boleh menutup diri terhadap setiap orang yang memohonkan bantuan kita. 

Tuhan memberkati kita (p.kristo,svd)

1 komentar:

  1. Makasih ats siraman rohani pg ini.hanya Tuhanlah tempat aku memohon ...

    BalasHapus