Rabu, 20 Maret 2019

Dua Tipe Manusia (Kamis, 21 Maret 2019)


Dua Tipe Manusia
Kamis, 21 Maret 2019

Yer. 17 : 5 – 10
Luk. 16 : 19 – 31

Nabi Yeremia dalam bacaan pertama hari ini menampilkan dua tipe manusia. Manusia yang mengandalkan kekuatannya sendiri dan mengabaikan Tuhan akan dikutuk; dan manusia yang mengandalkan Tuhan, yang selalu menaruh pengharapannya pada Tuhan akan mendapat berkat. Kutuk adalah sebuah situasi tanpa berkat, gelap dan tanpa belaskasih Allah. Sebaliknya, berkat adalah tanda kasih dan kemurahan Allah. Manusia yang kepercayaannya berpusat pada dirinya sendiri akan kecewa dan mengalami kekeringan rohani, sebaliknya manusia yang sepenuhnya mengandalkan Tuhan akan memperoleh pahala warisan ilahi. Orang yang mengandalkan Tuhan tidak akan pernah takut dalam situasi hidup apapun karena akar hidupnya tertanam di dalam Allah.

Dengan menampilkan dua tipe manusia ini, Yeremia mengajak kita untuk memeriksa diri kita masing-masing: kita termasuk tipe yang mana? Apakah kita tipe manusia pertama yang terlampau percaya pada kemampuan kita sendiri, hingga melupakan peran penting Tuhan dalam hidup kita? Apakah kita tipe manusia pertama yang terlalu yakin bahwa segala sesuatu bisa kita selesaikan sendiri, hingga mengabaikan hidup doa, ekaristi dan kitab suci? Ataukah, kita termasuk tipe manusia kedua, yang setia mengandalkan Tuhan? Bukti bahwa kita mengandalkan Tuhan mesti tampak dalam cara hidup kita, dalam intimitas relasi kita dengan Tuhan.

Yeremia mengajak kita untuk menjadi manusia tipe kedua ini, yakni manusia yang mengandalkan Tuhan. Mengandalkan Tuhan tidak pernah berarti mengharapkan mukjizat dari Tuhan tanpa usaha kita. Sebab cinta Tuhan, bukanlah cinta yang meninabobo. Cinta Tuhan adalah cinta yang menantang: ia menantang kita untuk berani berjuang, untuk tidak pernah letih memperjuangkan tatanan hidup bersama yang lebih baik, untuk memberi diri bagi mimpi-mimpi dan harapan-harapan kita. ia menantang kita untuk berani menyusuri jalan-jalan penuh air mata, bila hanya melalui jalan itu kita menggapai fajar harapan dan hidup baru.

Penginjil Lukas dalam bacaan Injil mempertegas dua tipe manusia ini. Orang kaya yang selalu berpakaian ungu itu, yang rumahnya didatangi Lazarus sekadar untuk mendapat remah-remah nasi, adalah tipe manusia pertama. Ia terlampau mengandalkan kemampuan sendiri dan kekayaan materinya hingga melupakan Tuhan dan menutup diri terhadap jerit derita sesama. Balasannya, ketika kematian menjemputnya, ia menderita di tempat penderitaan. Sebaliknya, Lazarus, orang miskin dengan pakaian compang-camping itu, adalah tipe manusia kedua. Ia selalu mengandalkan Tuhan. Sebagai imbalan dari pengharapannya ini, ketika kematian datang menjemputnya, ia diantar malaikat ke pangkuan Abraham di surga. Saudara-saudariku, dalam hidup ini, mari kita selalu mengandalkan Tuhan.

Tuhan memberkati kita (p.kristo,svd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar