Minggu, 10 Februari 2019

Mewariskan yang Baik (Senin, 11 Februari 2019)


Mewariskan yang Baik
Senin, 11 Februari 2019
Hari Orang Sakit Sedunia ke-27


Kej. 1 : 1 – 19
Mrk. 6 : 53 – 56


Kitab kejadian dalam bacaan pertama hari ini meriwayatkan kembali kisah penciptaan. Allah menciptakan langit dan bumi, serta segala sesuatu di atasnya. Penulis kitab ini mengungkapkan bahwa Allah melihat semua yang diciptakanNya itu baik adanya. Manusia adalah puncak dari segala ciptaan Allah, yang Ia ciptakan seturut citraNya sendiri. Kepada manusia, Allah memberi tanggung jawab untuk menjaga dan merawat semua yang baik itu agar tetap baik, termasuk bumi yang kita huni dengan segala isinya ini. Panggilan kita adalah menjaga dan merawat bumi ini. 

Ada sebuah ungkapan yang mengatakan, ‘bumi yang kita huni saat ini, sesungguhnya merupakan pinjaman dari anak cucu kita.’ Ungkapan ini secara amat tegas mengungkapkan peran dan tanggung jawab kita untuk menjaga keutuhan dan kelestarian bumi dan segala isinya. Kalau bumi yag kita huni saat ini hanyalah pinjaman dari anak cucu kita, maka kita mesti menjaga dan mewariskan bumi ini kepada anak cucu kita dalam keadaan yang baik sebagaimana Allah dahulu menciptakanNya. Bumi kita ini selalu cukup untuk orang yang mencukupkan diri dan hidup apa adanya sesuai dengan kebutuhannya, tetapi tidak pernah cukup untuk orang yang hidup dengan segala keserakahan dan ketamakannya.

Sementara dalam bacaan Injil hari ini, Penginjil Markus berkisah tentang kesembuhan yang dialami orang-orang sakit. Mereka semua sembuh hanya dengan menjamah jubah Yesus. Pelukisan Markus ini hendak menunjukkan Yesus sebagai Tuhan penuh kasih, dokter di atas semua dokter, tabib di atas semua tabib. Kalau hari ini, orang-orang sakit ini berlari-lari kepada Yesus agar disembuhkan, marilah kita juga membawa semua sakit kita kepada Yesus: entah sakit fisik, luka-luka masa lalu, dan pengalaman-pengalaman pahit yang sulit tersembuhkan. Mari kita datang kepada Yesus, karena Ia sendiri pernah berjanji, ‘marilah kepadaKu, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepada mereka.’

Pada hari orang sakit sedunia hari ini, Paus Fransiskus meminta kita untuk bersikap murah hati kepada sesama kita, khususnya kepada orang-orang sakit. Kondisi jiwa yang sehat, kata Paus Fransiskus, tergantung pada interaksi kita dengan orang lain yang menuntut kepercayaan,  persahabatan dan solidaritas. Marilah kita menghidupkan tiga kebajikan utama ini dalam hidup bersama kita agar komunitas hidup bersama kita menjadi komunitas yang sehat: saling percaya, saling bersahabat, dan saling bersolider atau merasa senasib-sepenanggungan.

Tuhan memberkati kita. (p.kristo,svd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar