Tuhan yang Melampaui Segala
Sesuatu
Senin, 4 Februari 2019
Ibr. 11 : 32 – 40
Mrk. 5 : 1 – 20
Penginjil
Markus hari ini menampilkan kisah Yesus yang mengusir roh jahat dari seorang
yang kerasukan roh jahat. Gaya berkisah Markus dalam perikop ini, hendak
mengantar pembaca teks ini sampai pada keyakinan puncak bahwa Yesus adalah Raja
di atas segala raja, kekuatan tertinggi di atas segala kekuatan yang pernah
ada. Orang yang kerasukan roh jahat itu, yang sebelumnya tidak dapat dijinakkan
meskipun sudah dibelenggu, takluk di hadapan Yesus. Ia bahkan berlari
mendapatkan Yesus, menyembah Yesus dan mengakui Yesus sebagai Anak Allah yang
Mahatinggi. Kepada Yesus, ia memohon agar ia jangan disakiti.
Orang
yang kerasukan setan ini menyebut namanya Legion. Nama Legion sebenarnya
merujuk pada sekelompok serdadu angkatan bersenjata Romawi. Jumlah satu Legion
tidak sama: ada ahli yang menyebut satu legion terdiri dari 6000 pasukan, ada
pula yang menyebut 12500 pasukan. Terlepas dari ketidaksamaan jumlah ini, nama
Legion pada orang yang kerasukan roh jahat ini hendak menunjukkan bahwa ada
begitu banyak bentuk kuasa kegelapan. Namun semua bentuk kuasa kegelapan itu,
semua roh jahat itu, tunduk di hadapan Yesus. Dengan ini, penginjil Markus mau meyakinkan
kita bahwa Tuhan Yesus yang kita percaya adalah Tuhan penuh kasih yang
melampaui segala kekuatan manapun di dunia ini.
Setelah
disembuhkan, orang yang kerasukan setan itu memohon agar diperkenankan
menyertai Yesus. Pengalaman perjumpaan dengan Yesus, pengalaman disapa dan
disembuhkan oleh Yesus menarik orang itu untuk mengabdikan hidupnya bagi Yesus.
Seperti pengalaman orang yang kerasukan setan ini, dalam hidup harian, sadar
atau tidak sadar kitapun telah menerima begitu banyak berkat dari Tuhan. Kalau
orang yang kerasukan setan ini, setelah disembuhkan, memutuskan untuk
mengabdikan hidupnya bagi Yesus, apa tanggapan kita atas semua berkat yang
telah kita terima dari Tuhan? Apakah berkat yang kita peroleh membawa kita
semakin dekat dengan Tuhan? Atau malah sebaliknya, kita merasa semua berkat
yang kita terima semata-mata karena usaha dan perjuangan pribadi kita sendiri?
Yesus
tidak memperkenankan orang yang telah disembuhkan ini untuk mengikutiNya.
Menarik untuk memperhatikan pesan Yesus kepadanya, ‘Pulanglah ke rumahmu dan
beritahukanlah semua yang telah diperbuat Tuhan padamu dan ceritakanlah
bagaimana IA telah mengasihi engkau.’ Pesan Yesus ini sangat mendalam sekaligus
menunjukkan kerendahan hati Yesus. Yesus tidak mengatakan, ‘beritahukanlah
semua yang telah Kuperbuat padamu dan ceritakanlah bagaimana Saya telah mengasihi
engkau.’ Yesus tahu, IA hanyalah alat di tangan Bapa yang telah mengutusNya.
Segala mukjizat dan hal-hal menakjubkan yang IA buat, bukanlah jalan untuk
mencari popularitas pribadi-Nya sendiri, melainkan demi kemuliaan Allah. Mari
kita belajar dari kerendahan hati Yesus ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar