Belajar
dari St. Yosef Freinademetz
Selasa, 29
Januari 2019
(Pesta St. Yosef
Freinademetz, Misionaris Sulung SVD)
Ibr. 10 : 1 – 10
Mrk. 3 : 31 - 35
Hari ini, kita merayakan Pesta
St. Yosef Freinademetz, misionaris sulung Serikat Sabda Allah (SVD) yang diutus
untuk berkarya di tanah misi China. Yosef lahir di Oeis (Tyrol Selatan) pada 15
April 1852. Ia ditahbiskan menjadi imam Tuhan pada 25 Juli 1875 di Brixen. Pada
27 Agustus 1878, ia masuk ke Rumah Misi St. Mikael – Steyl dan pada 2 Maret
1879 diutus ke tanah misi China sebagai misionaris perdana bersama Y. B. Anzer.
Ia wafat di Taikia, Shantung Selatan (China) pada 28 Januari 1908.
Beberapa ungkapan kunci St.
Yosef Freinademetz yang dapat menjadi inspirasi dalam hidup kita.
- Saya merasa sangat berat meninggalkan orangtuaku tercinta dan begitu banyak penderma dan sahabat. Tetapi pada akhirnya, manusia itu ada bukan untuk dunia ini. Dia diciptakan untuk sesuatu yang lebih besar: bukan untuk menikmati hidup ini, melainkan untuk bekerja di tempat Tuhan yang memanggilnya. (Kata-kata perpisahan St. Yosef Freinademetz sebelum ke tanah misi China).
- Saya mencintai China dan orang-orang China. Saya ingin mati dan dikuburkan di antara mereka, dan di surga nanti, saya mau tetap menjadi orang China.
- Cinta adalah satu-satunya bahasa universal yang bisa dimengerti oleh semua orang.
- Salib adalah rezeki sehari-hari seorang misionaris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar