Rabu, 09 Januari 2019

Pesan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019


Saudara, saudari, umat Paroki Hokeng yang terkasih

Pater Kristo Suhardi, SVD (tengah) pose bersama umat Lingkungan Kemiri usai membawakan koor pada perayaan Ekaristi Hari Raya Natal 2018 di Gereja Paroki Hokeng.

Natal berarti Tuhan datang, karena IA mau menjadi serupa dengan manusia dan tinggal di antara kita. Natal yang kita rayakan setiap tahun selalu datang dengan konteks historis yang sama: rumah-rumah penginapan yang sudah penuh, Bunda Maria yang melahirkan Putra semata wayangnya di kandang nan hina, kesetiaan Yosef menemani Maria, hingga keheningan yang suci di sudut Betlehem. Barangkali saat ini, kita masih merayakan natal, yang acapkali lebih tampak sebagai ritus tahunan yang diulang terus-menerus, dalam situasi yang persis sama: pintu rumah dan pintu hati kita masih selalu tertutup untuk sesama kita, mata batin kita masih belum mampu dan belum mau melihat sesama yang membutuhkan pertolongan, hingga natal yang kehilangan dimensi hening dan sakralnya karena kalah bersaing dengan dentum musik yang membahana dan huru-hara persiapan kue natal dan baju baru.

Sukacita natal adalah panggilan untuk bersikap solider dan perasaan senasib-sepenanggungan. Seperti halnya Sang Juruselamat yang bermurah hati dengan meninggalkan segala kemahaan-Nya di surga, kita dipanggil untuk saling berbagi kasih dan bermurah hati agar pengalaman penolakan yang dialami Yesus, Maria dan Yosef pada 2000 tahun lalu, tidak terulang kembali di zaman kita. Sukacita natal adalah semangat perdamaian: bukan hanya damai di dalam hati kita masing-masing, tetapi juga damai di antara kita; bukan hanya damai di dalam rumah tangga kita, tetapi juga damai dengan para tetangga. Natal semestinya menjadi saat-saat penuh rahmat untuk ‘terhubung kembali’ dengan sesama: kalau selama ini relasi kita putus karena salah paham atau curiga, saatnya kita terhubung kembali; kalau selama ini kita suka membangun tembok sebagai penghalang, saatnya kita membangun jembatan sebagai penghubung antara kita.

Natal tahun ini, kiranya menjadi waktu-waktu penuh rahmat untuk saling berbagi sukacita, saling berbagi harapan, dan saling bergandeng tangan. Di tengah dunia yang ditandai dengan mengglobalnya ketidakpedulian, natal mengajak kita untuk baku peduli, dan bukan saling menjauhkan diri. Natal mengingatkan kita akan kesederhanaan dan kerendahan hati Yesus, dua kebajikan dasar Kristiani yang tampak langka saat ini. Natal mengingatkan kita untuk menyingkirkan hati yang sedih dan murung, dan lahir kembali dengan harapan dan antusiasme yang baru. Natal mengingatkan kita bahwa Tuhan yang datang itu membutuhkan tangan-tangan kita untuk menjadi penyalur kasihNya kepada sesama. Natal mengingatkan kita bahwa Tuhan membutuhkan hati kita: hati yang rela memberi dan selalu tergerak oleh kasih untuk membangun keluarga kita, komunitas basis kita, lingkungan, stasi dan paroki kita ini menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Tahun baru adalah momen menata hidup; menjadikan hidup kita lebih baik dari waktu ke waktu. Tahun baru adalah momen memperbarui komitmen; menjadikan hidup kita sebagai tanda berkat bagi sesama. Mari kita menjalani tahun 2019 ini dengan penuh cinta dan antusiasme; menjadikan tahun ini sebagai momen-momen penuh rahmat untuk saling berbagi kasih. Mari kita menjalani tahun ini dengan harapan yang tidak takut gagal; dengan senantiasa mengandalkan Tuhan. Mari kita berjalan bersama Yesus, seperti pesan Bapa Pendiri Serikat Sabda Allah (SVD) Santo Arnoldus Janssen, “Semoga hati Yesus hidup di dalam hati kita; semoga semangat Yesus senantiasa menjiwai karya kita.”

Tuhan memberkati kita. Damai di hati, damai di antara kita. Salam penuh kasih dari tim pastormu untuk semua umat Paroki Santa Maria Ratu Semesta Alam Hokeng, baik yang saat ini ada di dalam wilayah paroki ini, maupun yang kini sedang berada di tanah rantau.

3 komentar:

  1. Sebuah langkah awal yang bagus sebagai pembawa damai dan berkat bagi sesama melalui media sosial sehingga mudah untuk menjangkau setiap umat untuk tetap ingat paroki Marasta Hokeng.. Damai sejahtera untuk kita semua

    BalasHapus
  2. Terima kasih untuk kunjungan dan dukungannya saudari. Mari kita mendukung keberadaan blog paroki ini dengan cara menyumbang tulisan dan ide-ide kita. Salam

    BalasHapus
  3. Terima kasih untuk kunjungan dan dukungannya saudari. Mari kita mendukung keberadaan blog paroki ini dengan cara menyumbang tulisan dan ide-ide kita. Salam

    BalasHapus