Saudara,
saudari, umat Paroki Hokeng yang terkasih
Pater Kristo Suhardi, SVD (tengah) pose bersama umat Lingkungan Kemiri usai membawakan koor pada perayaan Ekaristi Hari Raya Natal 2018 di Gereja Paroki Hokeng. |
Natal berarti
Tuhan datang,
karena IA mau menjadi serupa dengan manusia dan tinggal di antara kita. Natal
yang kita rayakan setiap tahun selalu datang dengan konteks historis yang sama:
rumah-rumah penginapan yang sudah penuh, Bunda Maria yang melahirkan Putra
semata wayangnya di kandang nan hina, kesetiaan Yosef menemani Maria, hingga
keheningan yang suci di sudut Betlehem. Barangkali saat ini, kita masih
merayakan natal, yang acapkali lebih tampak sebagai ritus tahunan yang diulang
terus-menerus, dalam situasi yang persis sama: pintu rumah dan pintu hati kita
masih selalu tertutup untuk sesama kita, mata batin kita masih belum mampu dan
belum mau melihat sesama yang membutuhkan pertolongan, hingga natal yang
kehilangan dimensi hening dan sakralnya karena kalah bersaing dengan dentum
musik yang membahana dan huru-hara persiapan kue natal dan baju baru.
Sukacita
natal adalah panggilan untuk bersikap solider dan perasaan
senasib-sepenanggungan. Seperti halnya Sang Juruselamat yang bermurah hati
dengan meninggalkan segala kemahaan-Nya di surga, kita dipanggil untuk saling
berbagi kasih dan bermurah hati agar pengalaman penolakan yang dialami Yesus,
Maria dan Yosef pada 2000 tahun lalu, tidak terulang kembali di zaman kita.
Sukacita natal adalah semangat perdamaian: bukan hanya damai di dalam hati kita
masing-masing, tetapi juga damai di antara kita; bukan hanya damai di dalam
rumah tangga kita, tetapi juga damai dengan para tetangga. Natal semestinya
menjadi saat-saat penuh rahmat untuk ‘terhubung kembali’ dengan sesama: kalau
selama ini relasi kita putus karena salah paham atau curiga, saatnya kita
terhubung kembali; kalau selama ini kita suka membangun tembok sebagai
penghalang, saatnya kita membangun jembatan sebagai penghubung antara kita.
Natal
tahun ini, kiranya menjadi waktu-waktu penuh rahmat untuk saling berbagi
sukacita, saling berbagi harapan, dan saling bergandeng tangan. Di tengah dunia
yang ditandai dengan mengglobalnya ketidakpedulian, natal mengajak kita untuk
baku peduli, dan bukan saling menjauhkan diri. Natal mengingatkan kita akan kesederhanaan
dan kerendahan hati Yesus, dua kebajikan dasar Kristiani yang tampak langka
saat ini. Natal mengingatkan kita untuk menyingkirkan hati yang sedih dan
murung, dan lahir kembali dengan harapan dan antusiasme yang baru. Natal
mengingatkan kita bahwa Tuhan yang datang itu membutuhkan tangan-tangan kita
untuk menjadi penyalur kasihNya kepada sesama. Natal mengingatkan kita bahwa
Tuhan membutuhkan hati kita: hati yang rela memberi dan selalu tergerak oleh
kasih untuk membangun keluarga kita, komunitas basis kita, lingkungan, stasi
dan paroki kita ini menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Tahun
baru adalah momen menata hidup; menjadikan hidup kita lebih baik dari waktu ke
waktu. Tahun baru adalah momen memperbarui komitmen; menjadikan hidup kita sebagai
tanda berkat bagi sesama. Mari kita menjalani tahun 2019 ini dengan penuh cinta
dan antusiasme; menjadikan tahun ini sebagai momen-momen penuh rahmat untuk
saling berbagi kasih. Mari kita menjalani tahun ini dengan harapan yang tidak
takut gagal; dengan senantiasa mengandalkan Tuhan. Mari kita berjalan bersama
Yesus, seperti pesan Bapa Pendiri Serikat Sabda Allah (SVD) Santo Arnoldus
Janssen, “Semoga hati Yesus hidup di dalam hati kita; semoga semangat Yesus
senantiasa menjiwai karya kita.”
Tuhan
memberkati kita. Damai di hati, damai di antara kita. Salam penuh kasih dari
tim pastormu untuk semua umat Paroki Santa Maria Ratu Semesta Alam Hokeng, baik
yang saat ini ada di dalam wilayah paroki ini, maupun yang kini sedang berada
di tanah rantau.
Sebuah langkah awal yang bagus sebagai pembawa damai dan berkat bagi sesama melalui media sosial sehingga mudah untuk menjangkau setiap umat untuk tetap ingat paroki Marasta Hokeng.. Damai sejahtera untuk kita semua
BalasHapusTerima kasih untuk kunjungan dan dukungannya saudari. Mari kita mendukung keberadaan blog paroki ini dengan cara menyumbang tulisan dan ide-ide kita. Salam
BalasHapusTerima kasih untuk kunjungan dan dukungannya saudari. Mari kita mendukung keberadaan blog paroki ini dengan cara menyumbang tulisan dan ide-ide kita. Salam
BalasHapus